Dimanapun itu, kami hanya menggores tinta hingga berubah dan berbuah menjadi emas, ditemani gemercik suara hujan yang indah serta santapan malam yang membuat cacing di perut kita terhanyut tidak bersuara. kami dua samurai yang tak terlena oleh dinginya angin.
Malam panjang, semakin ramai
Aku merindukan mu bulan
Bandoeng, Oktober
Tidak ada komentar:
Posting Komentar