Sabtu, 06 Oktober 2012

Pelukis Malam

Suara hujan membawaku pada sebuah kenangan yang tak terlupakan, kami hanya berdua di sebuah cafe, ramai di iringi senda tawa para pengunjung serta alunan musik yang membuat kita sedikit terhibur, kami berdua para pejuang yang mengejar impian tanpa batas, tanpa lelah dan tanpa putus asa.

Dimanapun itu, kami hanya menggores tinta hingga berubah dan berbuah menjadi emas, ditemani gemercik suara hujan yang indah serta santapan malam yang membuat cacing di perut kita terhanyut tidak bersuara. kami dua samurai yang tak terlena oleh dinginya angin.

Malam panjang, semakin ramai
Aku merindukan mu bulan



Bandoeng, Oktober

Tidak ada komentar:

Posting Komentar